Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit – Rpm)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:
Cs = π.d.n Meter/ menit
Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:
Sumber : P4TK BMTI Bandung
17. Roda gigi dengan jumlah gigi 18 akan dibuat dengan sistim pembagian sederhana. Apabila perbandingan transmisi antara roda gigi cacing dengan ulir cacing = 40 : 1 dan tersedia piring pembagi berlubang 18, maka putaran engkol pembaginya adalah ....
A. 2 putaran + 16 lubang
B. 2 putaran + 10 lubang
C. 2 putaran + 8 lubang
D. 2 putaran + 6 lubang
Rotary per minute atau revolution per minute ( revolusi per menit ) atau biasa disingkat dengan RPM. Umumnya, RPM tersebut digunakan oleh kendaraan bermotor seperti motor dan mobil. Angka yang ditunjukkan dengan berapa kali putaran ( revolusi ) poros engkol atau crank shaft mesin dalam hitungan waktu satu menit.
Bagaimana Pembacaan RPM Mesin ?
Indikator penting pada sebuah kendaraan yaitu RPM mesin. Indikator tersebut biasanya berupa meter penunjuk (gauge) berbentuk lingkaran atau busur lingkaran dengan angka-angka dan sebuah jarum penunjuk. Meter penunjuk ini disebut RPM-meter atau tachometer. Angka yang tertera tachometer biasanya antara 1 sampai 10, masing-masing angka menunjukkan angka ribuan. Jadi saat jarum tachometer menunjukkan angka 2, berarti putaran poros engkol mesin adalah 2000 rpm.
Mengapa Tachometer Cenderung Memiliki Tampilan Manual?
Meskipun panel indikator pada dashboard mobil modern cenderung menggunakan tampilan digital, tachometer cenderung dipertahankan berbentuk manual (menggunakan jarum penunjuk). Hal ini dikarenakan tachometer adalah indikator penting yang harus terbaca dengan mudah oleh pengendara. RPM cenderung berubah sangat drastis, sekali menginjak gas anda akan dengan mudah menaikkan RPM mesin dari 1000 menjadi 5000 dengan waktu respon kurang dari satu detik. Perubahan ini akan sangat sulit terlihat oleh mata jika ditampilkan dalam bentuk angka-angka. Selain itu angka RPM hanya digunakan sebagai patokan pengendara untuk mengetahui kinerja mesin sehingga pengendara tidak perlu mengetahui nilai pasti RPM mesin anda apakah tepat 1000 atau 1100 atau 950.
Apa Hubungan antara RPM Mesin dengan Kecepatan dan Efisiensi Bahan Bakar?
Kecepatan putaran (revolusi) mesin tidak berhubungan langsung dengan kecepatan putaran (rotasi) roda. RPM mesin menunjukkan seberapa keras kerja mesin, semakin tinggi RPM mesin maka semakin keras kerja mesin (untuk tipe dan kapasitas mesin yang sama). Semakin keras kerja mesin semakin banyak mesin membakar bahan bakar.
Mesin mobil memiliki beberapa gigi (gear) persneling. Masing-masing gigi efektif digunakan untuk kecepatan yang terbatas. Karena masing-masing gigi memiliki ukuran yang berbeda, maka daya putar atau torka (torque) yang diperlukan untuk memutar masing-masing gigi pada kecepatan tertentu juga berbeda.
Pada mobil dengan transmisi manual, penggunaan gigi ini diatur secara manual dengan mengatur posisi tongkat persneling. Misalkan untuk mobil tertentu jika anda menggunakan gigi 2, maka untuk mendapatkan kecepatan 40 km/jam diperlukan RPM mesin 3000. Tetapi jika anda menggunakan gigi 3, maka untuk mendapatkan kecepatan 40 km/jam diperlukan RPM mesin 2000 saja. Dari sini dapat dipahami bahwa menggunakan gigi 2 untuk mendapatkan kecepatan 40 km/jam adalah suatu pemborosan bakar.
Pada mobil dengan transmisi otomatis, sistem transmisi mengatur sendiri gigi persneling mana yang tepat digunakan mobil untuk mendapatkan kecepatan tertentu tetapi tetap menggunakan parameter RPM mesin sebagai salah satu parameter pengaturan gigi persneling yang digunakan.
Berapa RPM Mesin Ideal?
RPM ideal mesin pada sebuah mobil sangat bergantung pada spesifikasi teknis mesin mobil tersebut. Secara umum kebanyakan mobil menggunakan RPM antara 2000 dan 3000 sebagai RPM mesin yang direkomendasikan. Artinya saat tercapai angka tersebut, pengendara disarankan menggunakan gigi persneling yang lebih besar. Tentu saja ini tidak berlaku bagi mobil dengan transmisi otomatis.
Sebaiknya Anda Tahu: Perbedaan Revolusi dan Rotasi
Revolusi adalah gerakan suatu benda secara melingkar yang mengililingi suatu titik pusat yang berada di luar benda tersebut, contohnya revolusi bumi mengelilingi matahari. Rotasi adalah gerakan suatu benda yang berputar mengelilingi suatu titik pusat yang berada di dalam benda tersebut, contohnya putaran gasing. RPM mesin adalah suatu besaran yang satuannya juga rpm (revolution per minute). Perlu diketahui bahwa satuan rpm juga digunakan sebagai satuan putaran rotasi (rotation per minute). Kecepatan putaran mesin dinyatakan dalam rpm (revolution per minute) sedangkan kecepatan putaran kipas radiator dan kecepatan putaran roda juga dinyatakan dalam rpm (rotation per minute).
Sumber : drive . web . id / tag / rpm-mesin / & dwisfan blogspot (img)
Assalamualaikum. Salam sejahtera untuk kita semua sobat.
Mungkin sudah basi dan sudah banyak yang tahu tentang piston speed, namun tak ada salahnya juga kalau kita bahas lagi di sini hehe 😀 .
Apa itu piston speed ? Piston speed merupakan kecepatan maju-mundur atau naik turunnya piston(seher) di dalam blok silinder, dari Titik Mati Bawah(TMB), ke Titik Mati Atas(TMA), begitu pula sebaliknya. Yaps, piston speed inilah yang mempengaruhi batasan aman maksimal putaran RPM mesin.
Setiap piston/seher mempunyai piston speed yang beda-beda sob. Sebagai tolak ukur saja, secara umum piston rata-rata mempunyai piston speed yang berkisar 21 m/s atau 21 meter/detik. Lain lagi ceritanya kalau pistonnya piston high peformance atau piston tipe forged, bisa lebih tinggi lagi. Contohnya saja piston Kawahara model Hi-Com, di tabloid Motorplus menyebutkan piston speednya mencapai sekitaran 22 m/s. Jika mesin dipaksa berputar jauh melebihi batas kemampuan piston speed yang dimiliki, tentu besar kemungkinan piston tidak akan kuat dan berujung pada kerusakan. Oleh karena itu setipa mesin motor komersial selalu dilengkapi dengan limiter RPM, CMIIW.
Bagaimana cara menghitung piston speed ? hitung-hitungan mudahnya seperti ini :
C= Piston speed L= Panjang stroke dalam satuan meter F= Besar putaran RPM
Lantas nanti hasilnya dikonversikan ke 60, karena dalam satu menit ada 60 detik.
Ambil contoh saja pada Yamaha Vixion series yang punya panjang langkah/stroke 58mm. Kita pakai perumpamaan piston speed Vixion berada pada angka 21 m/s .
F= C/(2 x L) F= 21/(2 x 0.058) F= 21/0,116 F= 181,034 putaran/detik
Lantas dikonversikan ke RPM(Rotation Per Minute) = 181,034 x 60 = 10862,04
Yaps, ini berarti Vixion masih mampu digaspol hingga RPM skitaran 10.800. Tapi karena Vixion mengaplikasikan seher/piston tipe forged, sepertinya piston speed nya bisa lebih tinggi deh, CMIIW.
Lantas mari kita pakai hitungan lain yaitu perumpamaan pakai piston Kawahara Hi-com pada Satria FU 150 yang memiliki panjang stroke 48,8 mm dan piston speednya 22 m/s
F= C/(2 xL) F= 22/(2 x 0, 0488) F= 22/0,0976 F= 225,409 putaran/detik
Lantas dikonversi ke RPM(Rotation Per Minute) = 225,409 x 60 = 13524,54
Nah dapat diketahui bahwa Satria FU dengan piston Kawahara “Hi-Com” dapat digaspol hingga batasan RPM sekitaran 13.500.
Nah tentunya batasan piston speed pada setiap motor berbeda-beda sob. Dengan begini, bagi para penggemar kecepatan atau yang suka modif mesin motornya, bisa tahu berapa limiter yang cocok untuk settingan motor hasil oprekannya. Yaps, dengan adanya ECU progamable yang batasan RPM nya bisa disetting, tentu bikin makin JOSS bukan ?
Monggo dihitung sendiri piston speed motor sampean berapa 😀 .
Jika NP ada kesalahan, monggo diingatkan sob 🙂 .
Monggo komentar dan pendapatnya…
Keep Safety Riding Sob …
Salam Otomotif … 😀
Sumber inspirasi artikel : Tabloid Motorplus edisi 887/XVI-02-08 Maret 2016
#Maaf jika ada kesalahan, ambil sisi positifnya saja. #Kalau Modifikasi, ingat Safety. #Barangkali anda mempunyai kabar/berita seputar otomotif atau ingin mengiklankan suatu produk di blog ini, silahkan kontak saya di :
Menerima Order Project Elektronika & Robotika. WA/SMS : 088217082017 Youtube : Nofgi Piston IG : nofgi_piston